Dalam rangka memeriahkan Masa Ta’aruf Mahasiswa 2023 (Mastama), Prodi Biologi UMLA secara khusus melakukan penyambutan kepada mahasiswa baru jurusannya. Acara dibuka langsung oleh Ketua Prodi Biologi, Ibu Putri Ayu Ika Setiyowati, S.Si, M.Si. dan dilanjutkan dengan pemaparan mengenai visi-misi Prodi Biologi. Para jajaran dosen dan Anggota Himpunan Mahasiswa Biologi (HIMABIO Nelumbo) juga diperkenankan untuk memperkenalkan diri kepada mahasiswa baru.
Bentuk program kerja HIMABIO Nelumbo seperti ekspedisi flora-fauna dan koordinasi rapat kerja Ikatan Himpunan Mahasiswa Biologi Indonesia juga semat dipaparkan. Tujuan dari pemamaparan tersebut adalah untuk menambah wawasan mahasiswa baru, terutama terkait aktivitas belajar di lingkungan Prodi Biologi UMLA yang ternyata sangat beragam.
Antusiasme mahasiswa baru semakin terlihat ketika memasuki rangkaian acara Lab Tour atau berkeliling untuk melihat kondisi Laboratorium Biologi. Mahasiswa baru, didampingi oleh para dosen yang bekerjasama dengan anggota HIMABIO Nelumbo, diarahkan untuk melihat kondisi Laboratorium Biologi Tepadu, Mikrobiologi, Biokimia, dan Fisiologi Hewan. Berbagai jenis alat, bahan kimia, dan kode etik keselematan kerja laboratorium dipaparkan sebaik mungkin untuk membantu mahasiswa baru dalam mempersiapkan diri sebelum memasuki masa aktif perkuliahan.
Acara Mastama Prodi Biologi 2023 ditutup dengan kegiatan pemeriksaan golongan darah secara mandiri dengan sistem ABO. Mahasiswa baru dan anggota HIMABIO Nelumbo saling membantu untuk mengambil sampel darah dan melakukan pemeriksaan golongannya. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memperkenalkan materi Biologi dasar yang sangat umum ditemukan. Dalam kegiatan tersebut, mahasiswa baru diharapkan dapat memahami komponen sel darah yang mengandung berbagai jenis antigen dan aglutinin.
Penggolongan darah dalam sistem ABO terbagi menjadi empat golongan, yaitu A, B, AB, dan O. Berikut adalah karakter setiap sel darah (juga dapat dilihat di tabel):
- Golongan A memiliki antigen A dalam sel darahnya dan antibodi ß pada plasma sel darahnya.
- Golongan B memiliki antigen A dalam sel darahnya dan antibodi α pada plasma sel darahnya.
- Golongan AB memiliki antigen A dan B dalam sel darahnya dan tidak memiliki antibodi pada plasma sel darahnya.
- Golongan O tidak memiliki antigen A dan B dalam sel darahnya tapi memiliki antibodi α dan ß pada plasma sel darahnya.
Berdasarkan golongan tersebut, dalam kasus transfusi darah, orang dengan golongan darah AB disebut sebagai “resipien universal” atau dapat menerima donor darah dari golongan A, B, AB, atau O, karena tidak memiliki antibodi (zat penggumpal/aglutinin) yang beredar dalam plasma darahnya. Tetapi, pemilik golongan darah AB hanya bisa mendonorkan darahnya pada golongan yang sama. Sementara itu, karena semua golongan tidak memiliki aglutinin anti-O maka seseorang dengan golongan darah O dapat menjadi pendonor kepada siapa saja atau deisebut dengan “donor universal”. Akan tetapi sebagai catatan, transfusi yang terbaik adalah antara resipien dan pendonor memiliki golongan darah yang sama dan rhesus yang sama.